Makalah Perencanaan Dalam Lembaga Islam| ini di tulis sebagai contoh untuk mahasiswa yang sedang mencari meteri mengenai Perencanaan Dalam Lembaga Islam, dengan demikian saya berharap ini bisa menjadi hanya sebaai contoh nya saja, dan alangkah baiknya kembali membuka buku dan mencari kembali materi Perencanaan Dalam Lembaga Islam yang lebih terbukti referensinya
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Para pakar
menajemen mengatakan bahwa apabila perencanaan telah selesai dan dilakukan
dengan benar maka sebagian pekerjaan besar telah selesai dilaksanakan. Karena
perencanaan adalah fungsi manajemen yang menentukan secara jelas pemilihan
pola-pola pengarah untuk para pengambil keputusan dalam suatu kurun waktu
tertentudan mengarah pada tujuan-tujuan yang telah ditentukan.
Lembaga
Pendidikan merupakan suatu wadah lembaga yang menghantarkan seseorang kedalam
alur berfikir yang teratur dan sistematis. Dalam pengertiannya Pendidikan
adalah “usaha sadar dan direncanakan untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat bangsa dan negara”. Dalam pelaksanaannya sebuah lembaga
pendidikan kerap-kali dihadapkan pada problem-problem sistem pembelajaran, mulai
dari penyiapan sarana dan prasarana, materi, tujuan bahkan sampai pada
penyiapan proses.
Perencanaan
adalah sesuatu yang penting sebelum melakukan sesuatu yang lain. Perencanaan
dianggap penting karena akan menjadi penentu dan sekaligus memberi arah
terhadap tujuan yang ingin dicapai. Dengan demikian suatu kerja akan berantakan
dan tidak terarah jika tidak ada perencaan yang matang, perencaan yang matang
dan disusun dengan baik akan memberi pengaruh terhadap ketercapaian tujuan.
Penjelasan ini makin menguatkan alasan akan posisi stragetis perencanaan dalam
sebuah lembaga dalam perencanaan merupakan proses yang dikerjakan oleh
seseorang manajer dalam usahanya untukmengarahkan segala kegiatan untuk meraih
tujuan.
Berdasarkan
penjelasan tersebut dapat dipahami perencanaan menentukan berhasil tidaknya
suatu program, program yang tidak melalui perencanaan yang baik
cenderung gagal. Dalam arti kegiatan sekecil dan sebesar apapun jika tanpa ada
perencanaan kemungkinan besar berpeluang untuk gagal.
Hal tersebut juga berlaku dalam
sebuah lembaga, seperti lembaga pendidikan, lebih khusus lembaga pendidikan
Islam. Lembaga pendidikan yang tidak mempunyai perencanaan yang baik akan
mengalami kegagalan. Hal ini tentunya makin memperjelas posisi perencanaan
dalam sebuah lembaga.
Untuk
memperlancar jalannya sebuah lembaga diperlukan perencanaan, dengan perencanaan
akan mengarahkan lembaga tersebut menuju tujuan yang tepat dan benar menurut
tujuan lembaga itu sendiri. Artinya perencanaan memberi arah bagi ketercapaian
tujuan sebuah sistem, karena pada dasarnya sistem akan berjalan dengan baik
jika ada perencanaan yang matang. Perencanaan dianggap matang dan baik jika
memenuhi persyaratan dan unsur-unsur dalam perencanaan itu sendiri.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Arti
Pentingnya Perencanaan
Perencanaan mempunyai posisi yang
penting dalam sebuah organisasi, tanpa adanya perencanaan maka jalannya
organisi tidak jelas arah dan tujuannya. Oleh Karena itu perencanaan penting
karena, pertama dengan adanya
perencanaan diharapan tumbuhnya suatu pengarahan kegiatan, adanya pedoman bagi
pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan kepada pencapaian tujuan. Kedua, dengan perencanaan, maka dapat
dilakukan suatu perkiraan terhadap hal-hal dalam masa pelaksanaan yang akan
dilalui. Ketiga, perencanaan
memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternative tentang cara terbaik
atau kesempatan untuk memilih kombinasi cara yang terbaik.
Keempat, dengan
perencanaan dapat dilakukan skala prioritas. Kelima, dengan adanya rencana, maka akan ada suatu alat pengukur
atau standar untuk mengadakan pengawasan. Dengan demikian perencanaan mempunyai
peranan penting dalam organisasi publik maupun dalam organisasi yang bersifat
pribadi. Dengan adanya perencanaan akan dimungkinkan untuk memprediksi kerja
dimasa yang akan datang, bahkan akan mampu memprediksi kemungkinan hasil yang
akan dicapai
Adapun Arti penting perencanaan
terutama adalah memberikan kejelasan arah bagi setiap kegiatan, sehingga setiap
kegiatan dapat diusahakan dan dilaksanakan seefisien dan seefektif mungkin. T.
Hani Handoko mengemukakan sembilan manfaat perencanaan bahwa perencanaan: (a)
membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-erubahan
lingkungan; (b) membantu dalam kristalisasi persesuaian pada masalah-masalah
utama; (c) memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran; (d) membantu
penempatan tanggung jawab lebihtepat; (e) memberikan cara pemberian perintah
untuk beroperasi; (f) memudahkan dalam melakukan koordinasi di antara berbagai
bagian organisasi;
(g) membuat
tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami; (h) meminimumkan
pekerjaan yang tidak pasti; dan (i) menghemat waktu, usaha dan dana.
Mahdi
Ibrahim mengemukakan bahwa ada lima perkara penting untuk diperhatikan demi
keberhasilan sebuah perencanaan, yaitu: (a) Ketelitian dan kejelasan dalam
membentuk tujuan (b) Ketepatan waktu dengan tujuan yang hendak dicapai (c)
Keterkaitan antara fase-fase operasional rencana dengan penanggung jawab
operasional, agar mereka mengetahui fase-fase tersebut dengan tujuan yang
hendak dicapai (d) Perhatian terhadap aspek-aspek amaliah ditinjau dari sisi
penerimaan masyarakat, mempertimbangkan perencanaa, kesesuaian perencanaan
dengan tim yang bertanggung jawab terhadap operasionalnya atau dengan mitra
kerjanya, kemungkinan-kemungkinan yang bisa dicapai, dan kesiapan perencanaan
melakukan evaluasi secara terus menerus dalam merealisasikan tujuan. (e)
Kemampuan organisatoris penanggungjawab operasional.
Dari uraian
diatas dapat kita fahami bersama bahwa dalam upaya mencapai keberhasilan dalam
perencanaan memerlukan kerjasama, komitmen disertai dengan pengawasan yang
berkelanjutan.
B.
Langkah-Langkah
Perencanaan
Perencanaan
merupakan salah satu dan pula paling utama dalam fungsi manajemen alangkah
baiknya sebelum melaksanakan langkah-langkah perencanaan seorang perencana
(planner) hendaknya memperhatikan dan dapat mengukur rumusan yang biasa dikenal
dengan SWOT (Strength: Kekuatan, Weaknes: Kelemahan, Opportunity:
Peluang/kesempatan, dan Treat: Hambatan). Setelah dapat mengukur segala potensi
yang ada pada sebuah lembaga maka tentunya seroang perencana akan lebih mudah
menjabarkan dan memprediksikan segala sesuatu yang akan terjadi dalam
penyusunan langkah-langkah perencanaan terutama perencanaan dalam fungsi
manajerial lembaga pendidikan Islam dan dapat mempersiapkan berbagai
kemungkinan hambatan dan kendala yang akan dihadapi.
Dalam buku
panduan Gladian Pimpinan Satuan Pramuka Penegak dan Pandega disebutkan
bagaimana langkah-langkah dari sebuah perencanaan, yaitu:
What, adalah upaya mempertanyakan tujuan dan
kegiatan yang akan dilaksanakan
Why, proses
mempertanyakan kembali mengapa atas What diambil When, tindakan mempertanyakan
bilaman diselenggarakannya kegiatan; Where,
tindakan mempertanyakan dimana tempat penyelenggaraannya kegiatan; Who, tindakan mempertanyakan siapa pelaksana/ human
resources; How, tindakan mempertanyakan kemudian
merencanakan dan memutuskan bagaimana metode kerja, kontrolling, hubungan kerja
struktural, biaya, pertanggung jawaban, dan penilaian
Indriyo Gito
Sudarmo dan Agus Mulyono mengemukakan langkah-langkah pokok dalam perencanaan,
yaitu:
1.Penentuan
tujuan dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut: (1) menggunakan kata-kata
yang sederhana, (2) mempunyai sifat fleksibel, (3) mempunyai sifat stabilitas,
(4) ada dalam perimbangan sumber daya, dan (5) meliputi semua tindakan yang
diperlukan.
2.
Pendefinisian gabungan situasi secara baik, yang meliputi unsure sumber daya
manusia, sumber daya alam, dan sumber daya modal.
3.
Merumuskan kegiatan yang akan dilaksanakan secara jelas dan tegas.
Hal senada
dikemukakan pula oleh T. Hani Handoko bahwa terdapat empat tahap dalam perencanaan,
yaitu:
1.
menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan;
2.
merumuskan keadaan saat ini;
3.
mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan;
4.mengembangkan
rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan.
Sementara
itu menurut Ramayulis mengatakan bahwa dalam Manajemen pendidikan Islam
perencanaan itu meliputi: (1) Penentuan prioritas agar pelaksanaan pendidikan
berjalan efektif, prioritas kebutuhan agar melibatkan seluruh komponen yang
terlibat dalam proses pendidikan, masyarakat dan bahkan murid. (2) Penetapan
tujuan sebagai garis pengarahan dan sebagai evaluasi terhadap pelaksanaan dan
hasil pendidikan (3) Formulasi prosedur sebagai tahap-tahap rencana tindakan.
(4) Penyerahan tanggung jawab kepada individu dan kelompok-kelompok kerja
C. Perencanaan
Strategi
Perencanaan strategi adalah usaha
sistematis formal dari suatu perusahaan untuk memperjelas sasaran utama,
kebijakan-kebijakan dan strategi. Menurut Asnawir perencanaan startegik adalah
proses pemikiran tujuan perusahaan atau organisasi, penentuan kbijakan, dan
program yang perlu untuk mencapai tujuan tertentu. Untuk mencapai tujuan
tersebut perlu di susun perencanaan, di antara metode perencanaan strategic
adalah sebagai berikut: pertama
pendekatan dari atas ke bawah, biasanya dibuat oleh prusahaan yang bersifat
sentralisasi.
Kedua pendekatan
dari bawah, yaitu metode rancangan perencanaan darai bawah ke atas. Ketiga pendekatan interkatif adalah
pendekatan manajer dari pusat bersama direksi-direksi berdialog secara terus
menrus selama penyusunan rencana, termasuk juga berdialog dengan para staf
pusat dan divisi-divisi. Keempat.
pendekatan perencanaan secara tim adalah pendekatan yang lebih banyak dilakukan
pada perusahaan kecil dan bersifat sentralisasi. Kelima. pendekatan tingkat ganda adalah pendekatan strategi
dirumuskan secara independen pada tingkat korporasi dan pada tingkat unit
bisnis.
Dalam perencanaan strategis dalam
diambil contoh adalah perencanaan strategis di perguruan tinggi agama Islam. Di
antara kondisi obyektifnya adalah, Pertama, profil
Pergururn Tinggi Agam Islam, meliputi bidang kelembagaan, bidang ketenagaan,
kurikulum, perpustakaan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat,
kemahasiswaaan, sarana dan prasarana pendidikan. Kedua, kekuatan yang tersedia, meliputi kelembagaan letak
geografis, faktor hsitoris ketenagaan, kurikulum, perpustakaan, penelitian,
penerbitan danpengabdian masyarakat. Ketiga,
kelemahan-kelemahan yang masoih dipunyai, meliputi persepsi masyarakat, tradisi
akademis dan etos kerja, pendanaan, pengembangan sumber daya manusia, otonomi
lembaga, ketenagaan, perpustakaan, penelitian, penerbitan, dan pengabdian
masyarakat, sarana dan prasarana. Keempat, beberapa peluang yang meliputi kelembagaan,
ketenagaan, kurikulum, perpustakaan, penelitian, penerbitan, dan pengabdian
kepada masyarakat, kemahasiswaan, saran dan parsarana. Kelima, tantangan meliputi kelembagaan, ketenagaan, kurikulum,
perpustakaan, penelitian, penerbitan dan pengabdian kepada masyarakat,
kemahasiswaan, sarana dan prasarana.
Di samping itu perlu diuraikan
tahap-tahap strategi seperti arah pengembangan, strategi pengembangan,
tahap-tahap pengembangan, selanjutnya bahan-bahan seperti informasi, data yang
berkaitan dengan perencanaan masih perlu diuraikan lebih lanjut
D. Perencanaan
Operasional
Perencanaan Operasional umumnya merupakan
turunan atau terjemahan dari tujuan umum perusahaan dalam rentang waktu
tertentu (selama satu tahun umpamanya) berikut rencana stragtegis yang sudah ditetapkan
oleh manajemen. Walau demikian perencanaan operasional dapat juga digunakan
oleh individu untuk keperluan pribadinya, bahkan dianjurkan agar pekerjaannya
terarah dan terorganisir dengan baik.
Perencanaan
operasional adalah perencanaan yang memusatkan perhatiannya pada operasi
sekarang (jangka pendek) dan terutama berkenaan
dengan tujuan mencapai efisiensi. Perencanaan operasional
merupakan kebutuhan apa saja yang harus dilakukan untuk mengimplementasikan
perencanaan strategi untuk mencapai tujuan strategi tersebut. Lingkup perencanaan ini
lebih sempit dibandingkan dengan perencanaan strategi. Rencana
operasional (Renop) sekolah merupakan rencana implementasi Rencana stratejik
sekolah dalam kurun waktu satu tahun. Renop sering juga disebut Rencana
tahunan. Renop berisi langkah-langkah operasional yang akan ditempuh selama
satu tahun oleh sekolah, unit-unit, dan atau individu-individu staf dalam
rangka mencapai tujuan operasional. Tujuan operasional merupakan jabaran dan
tahapan-tahapan untuk mencapai tujuan strategis.
Rencana
operasional disusun oleh unit-unit atau individu staf yang ada dalam struktur
organisasi sekolah dan mengacu pada program yang relevan dengan tugas pokok dan
fungsi masing-masing. Contoh dari rencana operasional antara lain: pengembangan
kegiatan kurikuler, pengembangan kegiatan kesiswaan, peningkatan kerjasama
dengan masyarakat, dan sebagainya. Rencana operasional berfungsi sebagai alat
yang digunakan oleh masing-masing unit penyusunnya sebagai: (1) penjamin bahwa
program pengembangan akan terealisasi dalam kegiatan operasional sekolah
sehari-hari, (2) pedoman pelaksanaan kegiatan semesteran, bulanan, mingguan,
dan harian, dan (3) justifikasi rinci penyusunan
Rencana
Anggaran dan Belanja tahunan.
Perencanaan operasional yang khas : (1)Perencanaan
produksi (Production Plans): Perencanaan yang berhubungan dengan metode dan
teknologi yang dibutuhkan dalam pekerjaan. (2) Perencanaan keuangan (Financial
Plans): Perencanaan yang berhubungan dengan dana yang dibutuhkan untuk aktivitas
operasional (3) Perencanaan Fasilitas (Fasilites Plans): Perencanaan yang
berhubungan dengan fasilitas&layout pekerjaan yang dibutuhkan untuk
mendukung tugas. (4) Perencanaan pemasaran (Marketing Plans): Berhubungan
dengan keperluan penjualan dan distribusi barang/jasa. (5) perencanaan sumber daya manusia
(Human Resource Plans): berhubungan dengan rekruitmen, penyeleksian dan
penempatan orang-orang dalam berbagai pekerjaan
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Perencanaan
memiliki peranan yang amat penting dalam pengelolaan sebuah institusi atau
lembaga terutama pada lembaga pendidikan, karena lembaga pendidikan bukanlah
menghailkan barang dan jasa tetapi lembaga penidikan merupakan sebuah pabrik
yang akan memproduksi generasi-generai yang unggul dalam pretasi dan anggun
dalam akhlak, apalagi dengan Lembaga yang berlabelkan Islam sebagai pandangan
dan pedoman dalam membina dan mengembangkan peserta didik.
Manajemen
Lembaga Pendidikan Islam bukanlah hanya salah satu dari mata kuliah yang harus
dipelajari secara tekstual belaka, akan tetapi adalah untuk direalisasikan
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dan semoga dengan semangat dan tekad
yang kuat untuk mencari ilmu akan menjadi motivator untuk perubahan terhadap
berbagai problematikan yang terjadi pada lembaga-lembaga pendidikan Islam di
Indonesia. Karena memang seperti yang di ungkapakan oleh Aa Gym bahwa gagal
merencanakan sama dengan merencanakan gagal, sebelum bertindak dan berproses
hendaklah perlu perencanaan yang matang sehingga dapat menghasilkan sesuatu
yang memuaskan dan sampai pada tujuan yang diharapkan secara maksimal.
Perencanaan
ini meliputi perencanaan strategik yang diukur dari berbagai sudut pandang baik
itu lembaga, lingkungan eksternal, peluang dan sebagainya yang bertujuan mampu
mengelola organisasi atau lembaga pendidikan Islam sesuai target dan mencapai
sasaran. Sedangkan perencanaan operasional merupakan langkah-langkah nyata
dalam pengoperasionalan sebuah lembaga pendidikan Islam.
Belum ada tanggapan untuk "Perencanaan dalam Lembaga Pendidikan Islam"
Posting Komentar