Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Ungkapan puja dan puji syukur kita panjatkan
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala rahmat dan karuniaNya sehingga
kita semua yang hadir disini masih diberikan kesehatan dan kehidupan sehingga
masih mampu merasakan setiap nikmat dan karuniaNya yang telah diberikan kepada
hambaNya. Tak lupa juga, shalawat serta salam marilah senantiasa kita haturkan
kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW yang syafaatnya akan senatiasa kita
tunggu di Yaumul Kiyamah.
Seluruh hadirin yang saya hormati.
Seluruh hadirin yang saya hormati.
Ketika berbicara tentang sikap jujur maka pastinya
kita juga akan berbicara mengenai keterbukaan. Kejujuran akan selalu
diidentikkan dengan segala sesuatu yang bersifat objektif yang mampu
menunjukkan kebenaran tentang suatu peristiwa. Dan biasanya, kejujuran ini
dicirikan dengan sikap keterbukaan atau yang seringkali kita sebut dengan
transparanci. Makna keterbukaan sendiri pada dasarnya hampir sama dengan sikap
jujur karena keduanya sama-sama menunjukkan segala sesuatunya dengan benar dan
sesuai dengan fakta yang ada.
Seluruh hadirin yang saya hormati.
Namun nampaknya sikap keterbukaan dan kejujuran
dewasa ini telah mulai surut. Berapa banyak kasus-kasus yang ditampilkan oleh
media massa mengenai kasus-kasus penipuan, kasus korupsi dan kasus-kasus
lainnya yang didasari dengan kebohongan. Tentunya beragam kasus yang terjadi
tersebut lantaran sikap jujur dan terbuka yang dimiliki oleh orang-orang
tersebut telah mulai luntur dan secara perlahan-lahan menghilang. Yang lebih
miris lagi, ketika pada jaman dahulu orang-orang akan malu setengah mati
tatkala kebohongan mereka terbongkar, namun dewasa ini terkadang para
oknum-oknum tang bertanggung jawab tersebut jangankan merasa malu, mereka malah
dengan bangganya mampu membohongi orang lain.
Belum lagi, banyak sekali media khususnya televisi yang saat ini hanya menyuguhkan tontonan yang tak bermutu yang hanya mengejar rating saja, yang terkadang malah menyuguhkan suatu bentuk kebohongan sebagai salah satu ajang lawakan-lawakan yang dianggap mampu menghibur. Tentunya jika tontonan-tontonan yang tidak bermutu tersebut diserap oleh generasi muda kita, maka bukan mustahil jika kemudian mereka akan tumbuh sebagai generasi pembohong.
Sehingga, marilah mulai sekarang sikap-sikap yang tidak teruji tersebut perlahan-lahan mulai kita buang. Sejak dini marilah sikap jujur dan terbuka mulai kita biasanya. Kita jadikan sikap jujur dan terbuka bukan lagi hanya sekedar sebagai bentuk taat terhadap aturan, namun lebih dari itu kita jadikan sikap jujur dan terbuka tersebut sebagai salah satu bentuk budaya yang dilestarikan oleh masyarakat kita. ketika jujur dn terbuka telah menjadi sebuah budaya, maka berbagai tindak kejahatan yang mengatasnamakan kebohongan tentunya tidak akan lagi ada. Sehingga, melalui momentum ini, maka saya mengajak kepada hadirin sekalian untuk menumbuhkan kesadaran dalam diri kita akan pentingnya sikap jujur dan terbuka.
Seluruh hadirin yang saya hormati.
Kiranya hanya sekian saja pidato singkat dengan tema
“Kejujuran dan Keterbukaan” ini yang dapat saya sampaikan. Apabila terdapat
tutur kata yang sekiranya kurang berkenan maka saya memohon maaf atas segala
kesalahan. Semoga apa yang saya sampaikan pada pagi hari ini bermanfaat.
Akhirul Kalam.
Akhirul Kalam.
Wabillahi Taufiq Wal Hidayah.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Belum ada tanggapan untuk "PIDATO TENTANG KETERBUKAAN DAN KEJUJURAN"
Posting Komentar