Berdasar Kisah Nyata, Anak Jenius Dikeluarkan dari Sekolah Karna Tak bisa Bayar SPP, Tapi Dia Ciptakan Pompa Air dari Kincir Angin Tanpa Listrik Untuk Mengairi Sawah Warga di Kampung Nya

 

kisah nyata anak jenius


Kisah ini menceritakan perjalanan hidup William kamkwamba kecil yang hidup serba berkekurangan ditengah himpitan ekonomi dan krisis yang melanda dunia, pada saat itu termasuk negaranya dan kejadian ini terjadi Masih cukup baru pada tahun 2000-an dimana pada saat itu untuk makan saja mereka sangat kesulitan sekali hingga akhirnya William menemukan sebuah buku dan berniat membangun sebuah turbin yang dapat mengaliri desanya sehingga mereka tidak akan kelaparan lagi.

baiklah tanpa berlama lama lagi langsung aja kita ke ceritanya. dimulai di sebuah ladang jagung Dimana saat itu ada seorang pria bernama John Kua Kamba tiba-tiba terjatuh hingga meninggal dunia John Kua Kamba dikubur dengan proses pemakaman adat John Kua Kamba meninggalkan anak-anaknya dan anak sulungnya bernama Jeremia dan ini seorang adiknya John bernama triwul kam kwamba  di rumah anak dari triwul kam kwamba bernama William kamkwamba sedang memperbaiki sebuah radio milik tetangganya di sana mereka biasa menggunakan radio untuk mengetahui prakiraan cuaca yang bermanfaat untuk pertanian.

William adalah seorang anak yang kreatif dan pandai memperbaiki barang-barang elektronik secara otodidak, dia juga memiliki seorang kakak bernama Ani, kemudian William disuruh ayahnya untuk memperbaiki atap rumah mereka, dari kejauhan dia melihat bamusi datang menuju rumahnya bamusi ingin mengambil radio yang sedang diperbaiki William namun William mengatakan radio tersebut belum bisa diperbaiki.

hari itu selesai mandi William mendapati pakaian sekolah baru di atas tempat tidurnya kemudian memakainya dan berlari keluar menghampiri ayah dan ibunya dengan bahagia sekali, karena hari ini adalah hari pertama William bersekolah.

William berangkat kesekolah dan bertemu dengan temannya Gilbert, ditempat Lain terlihat Triwul yang bekerja sebagai seorang kuli panggul sementara istri dan anak perempuan nya Ani juga bekerja di gudang pertanian dan begitulah cara mereka untuk memenuhi biaya hidup sehari-hari.

Orang tua Ani juga mengharapkan anaknya itu bisa masuk kuliah dan merubah kehidupan mereka, William yang sedang melakukan kegiatan di sekolahnya disaat itu tiba-tiba hujan turun, Hal itu merupakan pertanda baik baginya di kelas sudah ada guru yang bernama pak Kaci Gunda dia akan menjadi wali kelas dari William dan juga menjadi guru sains di kelas tersebut. disaat pulang Dia memberikan pesan untuk wali kelasnya lalu guru itu juga Mengatakan agar ayahnya segera membayar uang sekolah William.

Sesampainya di rumah William langsung belajar untuk menghadapi ujian besok di sekolah Namun karena minimnya penerangan William kesulitan untuk belajar, lalu Ibunya datang dan meminta William membantu ayahnya Menanam Jagung.

Keesokan harinya ujian pun dimulai dan William berhasil dalam ujian tersebut kemudian sepulang sekolah William dan Gilbert pergi kesebuah tempat pembuangan barang rongsokan disana mereka mencari barang-barang yang bisa digunakan kembali dan William menemukan sebuah Aki di sana.

Setibanya dirumah Gilbert para penduduk sedang berkumpul karena ada seorang investor yang akan membeli lahan mereka, lalu Ayah Gilbert yang menjadi ketua adat di sana menolak keinginan mereka karena jika pohon-pohon disana ditebang kemudian hari maka daerah mereka akan terkena banjir.

tiba-tiba Jeremia berdiri dan mengatakan bersedia menandatangani kontrak tersebut ditutup dan diikuti warga lainnya. kemudian Triwul mendatangi rumah Jeremia dan berdebat di sana Jeremia menolak nasehat Triwul dan dia akan tetap menjual tanahnya.

keesokan harinya William membuat perangkap burung agar bisa mendapatkan uang dan ketika itu juga dia mendengar suara mesin pemotong dan bergegas menuju sumber suara, disana dia melihat pohon-pohon sudah mulai ditebang, Lalu dia pergi ke rumah temannya untuk mendengarkan pertandingan, disaat itu juga tiba-tiba radio mereka mati di bawah guyuran hujan William berlari Pergi mengambil baterai yang ada di rumahnya.

Disaat itu William berkata pada ayahnya agar segera membayar uang sekolah, dirumah temannya William mencoba memperbaiki radio yang rusak dengan kemampuan yang dia miliki, disaat pulang William dan Gilbert melihat Pak Kaci Gunda dan kakaknya sedang berduaan.

keesokan harinya William dan Gilbert berniat akan merusak sepeda Pak Kaci Gunda akan tetapi dia tidak bisa melakukannya lalu Gilbert meminta William untuk mengambil lampu sepedanya saja dan ketika itu dia melihat cara kerja lampu tersebut yang dia rasa cukup aneh dan memutar pedal sepeda sehingga lampunya menyala.

Singkat cerita William mendengar percakapan ayah dan ibunya soal biaya sekolahnya ayahnya berkata bahwa dia belum bisa membayar biaya sekolah William, terlihat William yang sangat sedih dengan apa yang baru saja dia dengar keesokan harinya para murid yang belum membayar uang sekolah termasuk William dikumpulkan dalam satu ruangan kemudian diminta untuk pulang kerumah dan bisa kembali belajar setelah melunasi uang sekolah.

disaat itu juga hujan turun deras sekali dan membanjiri ladang jagung Triwul sehingga menyebabkan mereka gagal panen, keesokan harinya Triwul dan William pergi ke sebuah pabrik tembakau menemui teman lama Triwul bernama Daniel, Triwul berharap agar Daniel bisa membantunya menghubungi pihak investor agar bersedia menjual kembali pohon-pohon yang belum tumbang yang telah mereka beli agar pohon tersebut bisa menahan banjir di lahan mereka.

Daniel mengatakan pada sahabatnya itu untuk mencari usaha lain saja karena dengan kondisi tanah di tempat mereka yang terlalu kering disaat kemarau dan banjir di saat hujan akan menyulitkan untuk bertani dia mengatakan pada sahabatnya itu untuk bersiap menghadapi musim kemarau mendatang karena dipastikan itu akan menjadi bencana kelaparan yang cukup panjang.

Beberapa hari kemudian terlihat tanaman mereka tidak tumbuh dengan baik karena lahan yang sangat kering dan tidak dialiri air Triwul kemudian mengatakan kejadian itu kepada ketua adat disana Triwul ingin ketua adat menyampaikan keluh kesah masyarakat kepada presiden yang akan berkunjung ke wilayah mereka.

disisi lain William kembali mendapatkan baterai yang sudah mati ditempat barang rongsokan dia berpikir benda tersebut bisa digunakan untuk memperbaiki pompa air tetapi dia membutuhkan sebuah dinamo untuk menghidupkan baterai yang sudah mati tersebut, keesokan harinya William yang masih ingin belajar pergi kesekolah dan masuk secara diam-diam agar tidak diketahui guru dan kepala sekolah karena diketahui William belum membayar uang sekolahnya, disaat jam pelajaran selesai William bertanya kepada Pak Kaci Gunda perihal lampu sepedanya yang menyala ketika di kayuh.

Setelah Pak Kaci Gunda menjelaskan Lalu ia bertanya dimana dia bisa menemukan dinamo untuk baterainya yang sudah mati kemudian Pak kaci gunda mengatakan untuk mempelajarinya saja di perpustakaan di sana dia bisa menemukan buku tentang penggunaan energi untuk dinamo, Akan tetapi karena belum membayar uang sekolah dia tidak bisa masuk ke perpustakaan lalu dia mengatakan pada Pak Kaci Gunda akan merahasiakan hubungannya dengan kakaknya asalkan dia bisa masuk ke perpustakaan.

William pun akhirnya bisa masuk ke perpustakaan dengan bantuan Pak Kaci Gunda ada, William kemudian menemukan sebuah buku dan mempelajari cara-cara untuk menggunakan energi listrik.

disaat Presiden berkunjung ke tempat mereka ketua adat memberi sambutan, Awalnya dia memuji pemerintahan saat ini kemudian dia mulai mengeluhkan banjir yang terjadi di tempat mereka saat ini ketua adat mengharapkan agar pemerintah lebih memperhatikan daerah mereka karena sekarang pemerintah datang hanya untuk berkampanye saja dan tak memperhatikan kehidupan mereka, hal tersebut memicu perdebatan antara Presiden dan asistennya lalu presiden meminta asistennya tersebut untuk membawa ketua adat ke belakang panggung dan sang aisten menghajar ketua adat itu bersama anak buah nya.

kejadian itu membuat kondisi kesehatan ketua adat memburuk hari demi hari pun berganti saat musim panen tiba hasil kebun jagung mereka jauh dari harapan bahkan untuk dikonsumsi pun hanya akan bertahan 60 hari kedepan sementara panen berikutnya masih menunggu setahun lagi.

hal tersebut memaksa Triwul harus menjual apa saja yang dia bisa agar dia dan keluarganya dapat bertahan hidup bahkan Triwul sampai harus menjual atap rumah mereka dan menggantinya dengan jerami demi mencukupi kebutuhan hidup keluarganya itu.

Sesampainya di pasar harga barang-barang mulai naik dan di radio terdengar berita bahwa pemerintah menyangkal krisis pangan yang sedang terjadi saat ini dan mereka malah sibuk mengurusi pengamanan kemenangan Pemilu mendatang, Mendengar hal itu triwul pergi ke kota untuk mendukung kelompok oposisi dan melawan Pemerintah dengan beberapa warga yang juga akan berangkat ke sana.

Mereka pergi bertujuan untuk berdemo agar pemerintah mengakui krisis pangan yang terjadi saat ini, esok harinya William pergi ke perpustakaan untuk membaca buku mempelajari bagaimana cara menghasilkan energi untuk mengisi daya sebuah aki agar dapat digunakan untuk memompa air, hal itu bertujuan agar mereka bisa mendapatkan persediaan air di saat musim kemarau dan bisa dua kali panen saat musim kemarau tersebut.

ditempat lain Pak Kaci Gunda berusaha meyakinkan Ani dan mengajaknya meninggalkan desa dan menikah dengannya Sementara itu di kelas William mempersiapkan pertanyaan yang ingin ditanyakan kepada Pak Kaci Gunda tentang dinamo yang akan digunakan tetapi guru yang mengajar pada saat itu adalah kepala sekolah Pak Ofesi ia menggantikan Pak Kaci Gunda yang tidak masuk kelas hari itu melihat William yang berada di sana pak Ofesi langsung mengusirnya dan mengeluarkan William dari sekolah tersebut.

William yang baru sampai di rumah mengatakan kepada ibunya Kalau dia sudah dikeluarkan dari sekolah disaat itu juga Agnes melihat warga berlarian ke truk pemerintahan yang sedang menjual gandum dengan harga yang sangat murah, seketika itu juga Agnes meminta William untuk pergi membeli gandum dari truk pemerintah tersebut. ditempat lain Triwul yang sedang menuju ke kota dalam perjalanan dia melihat kondisi masyarakat yang mulai panik dan memicu kekacauan dia melihat orang-orang saling menyerang demi mendapatkan makanan Triwul yang teringat keluarganya meminta supir untuk kembali ke desa, dirumah Ani berniat akan pergi dengan Pak Kaci Gunda tetapi ibunya mencoba menghentikannya hingga tiba-tiba ada seorang pria masuk kerumah dan merampas makanan mereka.

kemudian Ani dan ibunya bergegas keluar rumah dan melihat beberapa orang sudah menjarah hasil panen jagung di gudang mereka, ditempat lain William sedang menunggu truk pemerintah yang menjual gandum dengan harga murah tetapi keadaan disana terlihat sangat kacau karena jumlah masyarakat yang semakin banyak untuk membeli gandum dengan harga murah tersebut.

William mencoba menyelinap masuk ke dalam gudang yang penuh dengan gandum itu di luar gudang terlihat keadaan yang semakin kacau William yang terjebak di dalam mencoba mencari jalan keluar dengan menjebol dinding gudang tersebut. Setibanya dirumah dengan gandum yang William dapatkan ternyata masih tidak cukup untuk persediaan makan mereka setiap harinya sehingga Triwul memutuskan untuk menjatah makan mereka dengan hanya makan satu kali satu hari.

Disaat itu juga ani mulai menyalahkan ayahnya, ibunya Agnes melihat itu kemudian menegur anaknya tersebut.

hari demi hari mereka jalani seperti biasanya walaupun hanya makan sekali sehari, di suatu malam William mendatangi kakaknya Ani dan mengatakan padanya agar meminta dinamo pada pacarnya pak Kaci Gunda, keesokan harinya sepulang mengambil kayu bakar William mendapati ibu dan ayahnya menangisi kepergian kakaknya yang telah meninggalkan mereka dan pergi bersama Pak Kaci Gunda,  saat masuk kedalam kamar William mendapati dinamo dari sepeda Kaci Gunda yang telah ditinggalkan Ani sebelum dia pergi.

lalu Triwul dan keluarganya mendatangi kepala sekolah dan meminta alamat Kaci Gunda kepada Pak Ofesi, pak Ofesi mengatakan dia tidak mengetahui keberadaan Kaci Gunda saat ini dan dia mengatakan sekolah akan ditutup sementara waktu karena keadaan krisis ekonomi yang terjadi saat ini, sehingga menyebabkan guru dan siswa harus dirumahkan.

kemudian Disaat itu William meminta izin pada pak Ofesi agar dia bisa memasuki perpustakaan sekolah dan dia Mengambil buku dan dinamonya kemudian dia mulai bereksperimen dari buku yang telah dia pelajari dibantu beberapa teman.

akhirnya William berhasil menciptakan kincir angin yang bisa menghidupkan sebuah radio tanpa menggunakan baterai.

lalu mereka mulai bersemangat mencari barang-barang bekas untuk membuat kincir angin yang lebih besar, di tempat lain William menghampiri ayahnya dan memperlihatkan hasil ciptaannya kemudian William meminta sepeda ayahnya untuk digunakan membuat kincir angin yang lebih besar namun ayahnya menolak dan malah memintanya untuk membuang semua keinginannya itu.

ditempat Lain kondisi kepala adat yang semakin memburuk keesokan harinya William dan Gilbert mulai kembali bertani pagi hingga petang di sana mereka mulai merasa jenuh, William mulai berpikir untuk mengambil sepeda ayahnya, William dan teman-temannya akhirnya Pergi ke rumah untuk meminta sepeda ayahnya dan kembali menjelaskan tujuan baik mereka, tak putus asa William kemudian mengumpulkan alat-alat yang dibutuhkan untuk membuat kincir angin yang lebih besar.

disisi lain ibunya Mengatakan agar triwul memberikan kesempatan untuk William agar dia bisa menciptakan harapan mereka lalu triwul pergi menghampiri William dan di sana William berkata dia butuh bantuan dari ayahnya Triwul  mulai mendukung William untuk menciptakan harapan anaknya dan mengorbankan sepeda miliknya.

dia dibantu dengan warga William mulai memberikan idenya untuk membuat kincir angin yang besar dengan ide William dan kerja keras mereka akhirnya berhasil menghidupkan kincir angin yang lebih besar dan menghasilkan energi listrik yang membuat pompa itu berhasil berfungsi.

saat para warga sedang sibuk membersihkan lahan tiba-tiba saja air mulai mengalir triwul yang melihat hal itu seketika memeluk anaknya dengan erat dan dia bangga pada anaknya itu.

waktu terus berjalan kini lahan-lahan pertanian telah dialiri air, tanaman mulai bertumbuh dengan baik setelah tercipta sebuah harapan baru untuk kehidupan yang lebih baik. di tempat lain ketua adat akhirnya meninggal dunia dan dishalatkan sesuai agama Islam yang dianutnya.

dengan hasil penemuannya William memberikan harapan baru pada desanya dan cerita pun selesai demikianlah sebuah kisah inspiratif yang dapat ceritakan kali ini Semoga menjadi hiburan buat teman-teman semua selalu bersyukur adalah cara terbaik untuk berterima kasih atas segala limpahan nikmat yang Tuhan berikan karena ternyata masih banyak di luar sana orang-orang yang untuk makan saja pun mereka masih kesulitan alangkah malunya kita selalu mengeluh hanya untuk hal-hal yang tak seberapa berbahagialah kita hidup di negara kita tercinta Ini.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Berdasar Kisah Nyata, Anak Jenius Dikeluarkan dari Sekolah Karna Tak bisa Bayar SPP, Tapi Dia Ciptakan Pompa Air dari Kincir Angin Tanpa Listrik Untuk Mengairi Sawah Warga di Kampung Nya"